Langsung ke konten utama

Postingan

Idea Journal 8: UI Anti Bullying (lagi)

Setelah menentukan irisan, diskusi gue dengan Cila untuk kolaorasi proyek berlanjut. Kami mengembangkan pemikiran kami yang sebelumnya untuk menjawab pertanyaan seputar idea journal 8 ini. Kami fokus pada isu perundungan di masa orientasi mahasiswa baru seperti perpeloncoan, senioritas, dan lain sebagainya. Proses Kreatif Setelah berdiskusi untuk identifikasi secara general mengenai project kami, berikut merupakan gambaran lebih lanjutnya: 1. Pre event: - ONLINE campaign dengan sosial media tiktok dan sosial media lain yang sedang digemari mahasiswa yakni seperti LINE, Instagram, dan Twitter dengan gagasan/ide dasar bertema anti bullying . Nanti pemaparannya akan dilakukan secara general di awal, mengenai apa itu mental health, mental illness, apa itu bullying, dan korelasi keduanya. Dalam melakukan kampanye, kami akan bekerja sama dengan seluruh badan/organisasi kemahasiswaan mulai dari himpunan jurusan hingga BEM UI. Ini  - OFFLINE (Seminar anti bullying) Seminar ini d
Postingan terbaru

Idea Journal 7: UI ANTI BULLYING

Halo! Udah lama gue gak nulis idea journal jadi kangen sendiri untuk menuliskan ide-ide di blog sambal pusing mikirin apa yang harus ditulis hehehe. Akhirnya kali ini gue berkesempatan untuk nulis idea journal lagi setelah sekian purnama berlalu. Mata kuliah creative thinking udah lebih dari setengah perjalanannya. Proposal individu tentang anti bullying pun udah gue lalui. Meski banyak drama di baliknya hahaha. Nah, untuk idea journal ini gue diperintahkan untuk menemukan irisan dan berkolaborasi dengan salah satu teman sekelas yang proposal creative thinking nya relate sama punya gue. Gue dipasangkan dengan Zahira Verhana. Proposal dia membahas tentang isu pentingnya kesadaran kesehatan mental secara general. Proyeknya bernama UI Health Generation . Secara garis besar dalam big idea proposalnya, Cila, sapaan untuk Zahira, menyampaikan jika kampus UI dan para pemangku kepentingan (BEM UI, BEM Fakultas, dan lain sebagainya) harus turun tangan menangani masalah kesehatan mental m

Idea Journal 6: Hasil Tukar Wawasan Bersama Teman

Saat kelas creative thingking terakhir, gue bersama Farine saling bertukar wawasan, meminta masukan, dan memberikan pendapat terkait produk yang akan kami rancang masing-masing. Sebetulnya banyak banget yang mau kita bahas berdua, tapi karena waktu yang sedikit, jadi kami menyesuaikan saja agar pembicaraannya menjadi tidak terlalu lama. Gue bilang kalau gue akan membuat sebuah campaign anti bullying dengan sasaran anak SMA. Karena berdasarkan riset yang gue lakukan, bullying paling sering terjadi di sekolah dengan korban dan pelakunya adalah pelajar. Karena mungkin yang bisa gue jangkau dengan lebih mudah adalah anak SMA, jadi gue mempersempit sasaran gue jadi anak SMA. Gue menjelaskan ke Farine bahwa big idea gue adalah mau memberi tahu kepada para pelajar, bahwa kita tidak hanya bisa jadi korban bullying saja, melainkan pelaku bullying juga. Dari riset literatur yang gue lakukan, ternyata para pelaku bullying memiliki self-esteem (harga diri) yang relatif rendah dari pada p

Idea Journal 5: Hasil Riset Kampanye Stop Bullying

Halo guys! Kali ini idea journalnya adalah menjelaskan hasil riset yang telah gue lakukan dari kampanye stop bullying ini. Nah, dalam melakukan riset, ada sedikit perubahan, nih dari target audiens kampanye gue. Karena target audiens gue adalah anak sekolah dari SD sampai SMA, mungkin agak susah di reach karena cakupannya terlalu luas. Akhirnya, gue mengikuti saran dari Mbak Patres untuk mempersempit target audiens gue, yaitu anak SMA/sederajat aja. Gue melakukan 2 jenis riset. Yang pertama riset audiens lewat survey online yang gue sebar, dan riset literature yang gue lakukan pada rabu minggu lalu (4 Maret 2020). Sebetulnya gue masih meraba-raba sih apa kesimpulan dari hasil riset yang gue lakukan. Cuma gue akan mencobanya. Dari hasil survey yang telah diisi 16 orang pelajar SMA/sederajat (emang masih sedikit sih hehehe), gue menuliskan beberapa kesimpulan diantaranya, 1. Secara kualitatif, sebagian besar responden sudah cukup mengerti tentang apa itu tindakan bullying da

Idea Jurnal 4: Kampanye Stop Bullying

Kalau idea journal gue kemarin membahas tentang bagaimana peran BK di sekolah, mungkin sudah terbaca kalau gue memiliki minat pada anak-anak. Karena menurut gue, kesehatan mental seorang anak akan berpengaruh sama banyak hal di hidup anak tersebut, diantaranya: 1. Kehidupan pribadi, kayak gak percaya diri, insecure , merasa dirinya gak berguna, bahkan bisa menuntun ke suicidal thought . 2. Kehidupan sosial, susah bersosialisasi, merasa rendah diri, minder, bahkan jadi anti sosial karena punya ketakutan tersendiri untuk memulai hubungan dengan teman sebayanya. 3. Masa depan, gue percaya apa yang membentuk kita hari ini, akan memengaruhi masa depan kita. Misalnya ketika punya trauma masa kecil, trauma tersebut bisa terbawa sampai kita dewasa. Begitu pula dengan penyakit mental yang dapat memengaruhi kehidupan pribadi dan sosial seseorang. Rasa trauma, insecure , rendah diri, tidak percaya diri, dan minder akan terus terbawa sampai seorang anak dewasa jika tidak mendapat penangan

Idea Jurnal 3: Kesehatan Mental Anak Sekolahan

Bagi gue, kesehatan mental adalah satu isu yang belum optimal di Indonesia sampai saat ini. Walau demikian, gue bersyukur kalau kesadaran kesehatan mental semakin meningkat di Indonesia lewat berbagai upaya dari pemerintah dan masyarakat sendiri. Seperti kampanye, edukasi, optimalisasi penangan penyakit psikis di puskesmas dan rumah sakit, serta berbagai upaya lainnya. Sampai saat ini, isu kesehatan mental menjadi tren yang masih sangat relevan untuk terus digalakan di Indonesia. Sebelum lebih lanjut, gue mau ingetin kalian sama kasus yang baru-baru ini terjadi, di mana seorang siswi SMP bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. Banyak media memberitakan kalau ia memiliki masalah keluarga dan bahkan dibully. Menurut gue, guru BK sekolah tersebut gagal untuk melakukan perannya dalam membimbing dan mengetahui keadaan mental muridnya. Patut dicurigai mengapa siswi tersebut tidak konseling pada guru BK sekolahnya? Kalau masalah kesehatan mental ini dikaitk

Idea Jurnal 2: Bank Sampah Sekolah Bisa Jadi Start Up Unik

Setelah kelas Creative Thinking pertemuan ke dua kemarin, gue jadi tahu kalo cara-cara berpikir kreatif itu ada banyak banget! Sepengalaman gue, yang paling efektif adalah mengubah arah. Menurut gue ini powerfull banget secara social karena yang disasar adalah kognitif sekaligus emosi dari masyarakat itu sendiri. Menurut gue, teknik berpikir kreatif ini dapat mengubah stigma, meluruskan stereotype, bahkan mengubah pola pikir masyarakat tentang suatu isu. Contohnya, dulu gue pernah jadi bagian dari relawan Asian Para Games 2018 dan Indonesia jadi tuan rumah. Waktu itu gue merenung takjub, siapa pun yang mencetuskan event olahraga bagi penyandang disabilitas, pasti orangnya masuk surga. Karena berhasil mengubah stigma buruk disabilitas yang ada di masyarakat. Sekarang penyandang disabilitas juga sudah banyak yang semakin produktif karena adanya event ini. Kepercayaan masyarakat kepada penyandang disabilitas semakin tinggi. Kalau mengubah arah adalah teknik berpikir kreatif yang pali